Saturday, September 04, 2021

OLAHRAGA DI MASA PANDEMI COVID

 
Pemberitaan meningkatnya jumlah orang yang kena covid membuat anak-anak mengambil langkah pembatasan agar asisten rumah tangga tidak lagi masuk ke rumah inti, karena mereka datang dan pulang setiap hari. Pintu dari dapur ke dalam ruang makan ditulisi mereka hanya sampai di situ. Juga pintu utama rumah dipasangi cucuku dengan poster stay at home dan mereka juga tidak masuk lagi.
 
Ini berakibat semua pekerjaan rumah inti harus dilakukan sendiri, sedangkan asisten rumah tangga tetap masuk dengan pertimbangan agar mereka tetap dapat penghasilan. Hanya jam kerjanya dikurangi , masuk jam 07.00 dan jam 13.00 sudah boleh pulang kecuali bang marta dan uwak Ukin yang giliran jaga rumah.
 
Anak bungsuku Nia mulai mengatur tugas pembagian tugas semua penghuni rumah inti termasuk aku dan Nata cucuku. Aku kebagian menyapu setiap pagi dan Nia mengepel setiap hari juga. Nata bertugas membersihkan paket-paket yang datang denga sanitizer dan tissue basah. Piring dan pakaian kotor harus diletakkan di tempat yang telah disediakan agar besoknya bisa dibersihkan oleh asisten rumah tangga. Kamar mandi harus dibersihkan sendiri. Semua keperluan rumah inti harus dikerjakan oleh penghuninya sendiri. Pada sore hari saya dan cucu saling membantu untuk membawa piring-piring bersih ke dalam rumah inti. Ella & Pri juga bertanggung jawab membersihkan rumah masing-masing. Kami semua bergotong royong menjaga kebersihan rumah.
 
Kebiasaan pagiku juga bertambah kegiatan baru menyapu rumah inti. Itu kulakukan di pagi hari sekitar jam 06.00 setelah aku istirahat sejenak setelah mengaji al-Qur’an sebelum dan sesudah sholat subuh. Aku tidur sebelum jam 21.00 agar nanti malamnya sekitar jam 03.00 bisa bangun untuk sholat tahajud. Habis tahajud terua mengaji Al-Qur’an sampai waktu subuh. Setelah itu dilanjutkan mengaji Al-Qur’an sekitar setengah jam. Jadi jam 05,30 telah selesai dan bisa instirahat sebentar sambil baca berita dan WA.Jam 06.00 mematikan lampu luar dan membukakan pintu belakang agar asisten rumah tangga bisa masuk. Kemudian kuteruskan dengan menyapu rumah inti (kamar tidurku, ruang keluarga, ruang sholat, ruang tengah, ruang tamu dan ruang makan). Setelah itu aku bersiap olahraga biasanya sekitar jam 06.30.


Sebelum PSBB dan ketika jalan tol Serpong – Cinere belum selesai, jalan tol tersebut ramai dipakai olahraga jalan kaki bagi masyarakat sekitarnya, termasuk aku. Ternyata ada pemandangan indah di Pamulang. Melihat dari atas danau situ sasak tinggi.

Rute jalanku menyusuri jalan tol dari Jembatan Bambuapus ke jembatan pintu keluar ke ciputat sekitar 3 Km lalu pulang lagi.  Jadi bisa menempuh jarak 6 km setara dengan jalan kaki 6000 langkah. Ketika kucoba jalan kaki tanpa melafalkan zikir asmaul husna, baru 2 km sudah terasa Lelah. Tetapi ketika langkahku kuiringi denga melafalkan zikir asmaul husna, aku setiap hari bisa menempuh jarak 6 km. Mudah-mudahan nanti ada yang meneliti apakah olahraga yang diiringi zikir asmaul husna membuat daya tahan tubuh lebih kuat?  


Terkadang aku jalan di temani anak-anakku pernah kami berjalan dari rumah sampai ke pasar BSD. Masuk ke jalan tol aktif, karena jalanan ramai aku jalan di parit pinggiran tol yang berrumput. Saat itu kami tidak tahu jalan lain. Sesampai di pasar BSD anakku Nia menelp supir di rumah untuk menjemput kami. Sembari menunggu jemputan kami makan dulu jajanan-jajanan di pasar. Untungnya semua bisa bayar dengan OVO karena uang tunai pun kami hanya bawa 50 ribu.



Ketika PSBB olah ragaku beralih ke sepeda statis yang terletak di ruang olahraga (ruang yang tadinya garasi mobil)selama 45 menit. Sehingga mendapat catatan langkah di dapat antara 6000 sd 7000 langkah. Berjalan 6000 langkah dalam sehari cukup memenuhi syarat kesehatan. Aku jadi teringat kepada almarhum isteriku, ketika ku ajak olah raga dia selalu bilang aku sudah olah raga setiap hari dengan menyapu rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Namun setelah aku bertugas menyapu rumah kuhitung berapa langkah untuk semua tugas itu. Rupanya tidak lebih dari 700 langkah, namun memang terasa berat karena harus membungkuk sedikit sebab gagang sapunya tidak seukuran dengan kita berdiri. Belum lagi aneka pekerjaan rumah tangga lainnya membuat isteriku juga sudah merasa telah berolahraga.
 
Sebelum olahraga aku minum air hangat. Untuk membuat suasana olahragaku tidak terasa berat, maka setiap genjotan pedal kuiringi bacaan asmaul husna secara terus menerus dan di antara asmaul husna 10 pertama keberikutnya ku baca  Ya Allah Ya Allah Ya Allah sebagai penanda selesai sepuluh asmaul husnaAsmaul Husna itu 99 nama kubagi setiap sepuluh nama diselingi ucapan Ya Allah Ya Allah Ya Allah. Kuhitung setiap berakhir 10 asmaul husna memakai waktu sekitar 2,5 menit. Ini berarti selama olahraga aku sempat memuji Allah (zikir) dengan zikir asmaul husna sebanyak  16 X 99 = 1584 asma Allah. Beberapa kali kucoba tanpa melapazkan asmaul husna, rupanya baru sekitar 10 menit sudah terasa lelah dan ingin berhenti. Dari praktek tersebut rupanya Ketika berolah raga sambal zikir asmaul husna membuatku tidak terbebani dan berat menyelesaikan 40 menit setiap berolah raga. Terpikir olehku tampaknya  melafalkan zikir asmaul husna sambil olah raga memberi motivasi dan semangat sehingga tidak terasa lelah. Apakah karena zikir itu kusenandungkan dan juga mungkin karena seperti punya target menyelesaikan 99 asma Allah tersebut untuk setiap putaran. Keadaan inilah membuatku tetap rajin berolahraga setiap hari kecuali Senen dan Kamis ketika aku berpuasa.


Dalam berolahraga sepeda statis biasa kumulai dengan mengatur tanggal, waktu, jarak tempuh (KM) dan kalori yang terpakai. Setelah siap aku mulai dengan Basmalah, lalu secara perlahan mulai kukayuh sepeda statis dengan membaca zikir “subhanallah, walhamdulillah, walailahailallah walhu akbar, diteruskan dengan lailaha ilallah wahdahula syraikalah, lahu mulku walahul hamdu wala ila haillah walu aakbar, walahaula wala quata illah billah hil alihil ‘azim. Selama 2 menit. Kemudian baru mulai zikir asmaul husna persepuluh nama dan setiap habis satu asmaul husna waktu yang diperlukan 2,5 menit. 
 


Gerakan kayuhan mulai agak cepat walaupun tetap bersandar di sandaran sepeda. Kauhan ini  akan berhenti setelah waktu tempuh 15 menit. Setelah itu  pindah memegang stang sepeda dan kayuhan menjadi cepat, namun tetap dengan zikir asmaul husna dan baru berhenti setelah mencapai waktu 30 menit. Biasanya keringat sudah deras mengalir. Memasuki  menit ke 31 kayuhan melambat dan kedua tangan ke atas seolah-olah akan mengambil sesuatu untuk 10 asmaul husna, kemudian diganti dengan gerakan dua tangan dari depan diangkat terus sampai kebelakang juga selama 10 asmaul husna. Kayuhan dan Gerakan ini berlangsung sampai habis bacaan cepat asmaul husna ke 99 selama  2 menit. Kemudian Gerakan berganti dengan kedua tangan terbuka diangkat ke muka seperti berwudhu akan membasuh muka juga 10 asmaul husna , kemudian ganti dengan Gerakan kedua tangan dikepal digandengkan lalu masing-masing bergerak kekiri dan ke kanan. Gerakan ini akan berhenti setelah asmaul husna ke 99 Juga selama 2 menit. Setelah itu kayuhan dan Gerakan tangan berganti lagi dengan menggelengkan kepala ke kiri dan kanan lalu Gerakan kepala mendongak dan menunduk, selama 1,5 menit kemudian ganti Gerakan memutar kepala dengan gaya tawaf dari kanan ke kiri habis 10 asmaul husna ganti putar kepala dari kiri ke kanan seperti Gerakan jarum jam selama satu menit. Ketika itu waktu tempuh sudah mencapai 36,5 menit. Gerakan terakhir dengan kayuhan yang makin pelan adalah memijit dan mengelus jari tangan satu persatu selama 2,5 menit (selesai zikir asmaul husna satu tahap) dan kemudian diakhiri dengan Gerakan memijit kepala dan telinga selama 30 detik. Kegiatan ini berakhir Ketika waktu tempuh sudah 40 menit. Itulah olahraga rutinku. Gerakan tangan dan kepala sambal mengayuh rupanya memberi efek baik untuk membuat tangan dan kepala tidak kaku dan gampang terkilir. Ini petunjuk kakak tertuaku almarhum M. Kafrawi ketika dulu ia rajin berolah raga.
 
31 Agustus 2021 HR

No comments: