Friday, September 17, 2021

IBADAH DI MASA PANDEMI COVID 19




    Covid 19 telah menghalangi orang Islam sembahyang dan ibadah di masjid. Karena berkumpulnya jamaah merupakan kegiatan yg harus dihindari di masa covid. Keadaan tersebut telah menimbulkan pro kontra di kalangan ulama. Mayoritas ulama baik MUI, NU, maupun  Muhammadiyah termasuk yg mendukung untuk tidak berjamaah di masjid. Memang ada kaedah usul fiqh “dar'ul mafasid muqaddamun 'ala jalbil masholeh” (Menghindari keburukan lebih diutamakan dari mengambil manfaat)Juga Khalifah Umar bin Khattab pernah tidak jadi masuk kota Bagdad walaupun sudah dekat  karena di Bagdad sedang berjangkit wabah. 

 
Yang kontra mengatakan ibadah di masjid pahalanya jauh lebih besar dari pada di rumah. Kalau kita tidak beribadah di masjid, maka kita kehilangan ibadah sholat tahyatul masjid, sholat Jumat, dll. Bagi kita yang sudah lansia ini, di mana daya tubuh kita tidak sekuat ketika kita masih muda, sehingga kemungkinan kena wabah lebih besar dan kalau kena wabah akan merepotkan anak cucu, maka kita cukupkan di rumah dan kita ambil manfaat kehadiran covid untuk kita beribadah.    
     
    Terasa benar covid telah menghilangkan kesempatan jamaah untuk mendapat  pahala yang besar dari sholat berjama’ah di masjid. Juga telah menghilangkan peluang silaturrahim antar jamaah secara tatap muka. Namun di balik bencana ini rupanya ada hikmah yang Allah berikan. Kesempatan beribadah menjadi lebih banyak, karena waktu penuh 24 jam di rumah. Tadinya tidak selalu dilakukan di awal waktu, sekarang bisa dilakukan  selalu diawal waktu. Juga kesempatan melakukan sholat sunnat bisa dilakukan dengan baik. Baik itu sholat qobliyah ataupun ba’diyah baik yang muakad maupun yang ghoiru muakkad. Demikian juga sholat sunnah Tahajjud, sholat Hajar, sholat witir dan sholat dhuha. Kalau selama ini sholat tahajud kadang-kadang hanya dua raka’at sekarang bisa menjadi delapan rakaat plus sholat Hajat dan sholat Witir. Demikian pula sholat Dhuha bisa dilakukan setiap hari dengan jumlah raka’at delapan raka’at yang tadinya hanya dua rakaat. 

 

    Seumur hidupku 74 tahun,  baru sekali ini sholat ied  (tahun 2020 ketika covid mulai mewabah) dilakukan di rumah dengan jamaah empat orang. Dua anak perempuanku, satu menantuku  dan satu cucu laki-laki. Biasanya, setiap lebaran pagi-pagi jam 06.00 kami sudah siap-siap untuk sholat ied ke lapangan. Kadang kita sholat ied ke lapangan Masjid Agung  Al Azhar Kebayoran Baru, ke lapangan Pamulang dan lapangan bola Bambu Apus. 

    Diawali sholat ied dua rakaat, kemudian diteruskan dengan khotbah. Biasanya kalau bertugas khotbah kupersiapkan naskahnya lengkap yg telah diprint. Tapi kali ini kupikir karena jamaahnya anak-anakku tidak perlu dipersiapkan lengkap. Cukup butir-butir bahasan yg ingin disampaikan. Kesempatan juga untuk mengingatkan anak-anakku akan hal-hal yang selama ini dalam pengamatanku amalan ibadah dan kebiasaan mereka yang "kurang pas" kusampaikan. Mereka biasanya langsung bilang “ingatin dan nyindir kita ya” sambil mereka tersenyum satu sama lain. 

  

Berikut ini ibadah-ibadah yang dapat kita lakukan selama masa covid sebagai upaya menambah pahala untuk memperbaiki timbangan dosa dan pahala kita setiap hari.

Ibadah-ibadah tersebut adalah:

I.    SHOLAT (Sholat Wajib dan Sholat Sunnah)

  1. Salat Rawatib; Salat sunah rawatib adalah salat sunah yang dikerjakan mengiringi salat fardu atau salat wajib. Terdapat dua macam salat rawatib, yakni salat rawatib qabliyah yang dikerjakan sebelum salat fardhu, atau bakdiyah yang dikerjakan setelahnya. Lihat table berikut:


  1. Salat wudu; salat sunah dua rakaat yang dikerjakan seusai wudu.
  2. Sholat Dhuha; salat sunah dua sampai 12 rakaat yang dikerjakan ketika matahari telah naik.
  3. Salat Tahajud; salat sunah yang dilakukan di waktu malam. Sebaiknya dilakukan di sepertiga malam terakhir dan sesudah kita terlelap sebelumnya. Salat sunah ini minimal dilakukan 2 rakaat. Sd 8 raka 
  4. Salat Hajat; salat sunah yang dilakukan untuk memohon agar hajat kita dikabulkan atau diperkenankan oleh Allah SWT. Salat sunah ini dilakukan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat dengan salam tiap 2 rakaat
  5. Salat Taubat; salat yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa kepada Allah SWT.
  6. Salat Witir

II.   PUASA; Kita juga melakukan secara teratur puasa sunnah seperti Puasa Senin Kamis, Puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 bulan qomariah) dan bisa ditambah dengan puasa sunnah diwaktu-waktu tertentu seperti Puasa Asyura (10 Muharram), Puasa Tawiyah (8 Zulhijjah), Puasa Arafah (9 Zulhijjah), Puasa Syawal (6 hari di bulan Syawal) dll


III. MEMBACA AL-QUR’AN; tidak ada batasan waktu, kapan saja dan sebanyak berapa yang kita inginkan. Pahalanya dikatakan setiap huruf yang kita baca ada pahalanya. Akan lebih baik bila kita introspeksi diri dahulu, Sampai umur kita sekarang sudah berapa kali saya mengkhatamkan Al-Qur’an. Lalu bisa buat target saya ingin khatam al-Qur’an 5 kali atau 10 kali atau berapa yang kita mau. Mungkin akan lebih baik lagi bila seumur kita setiap tahun  khatam sekali. Jadi kalua umur kita saat ini 75 tahun tagetkan bias khatam 75 kali…ini luar biasa. --- dalam suatu hadis dikatakan bacaan Al-Qur’an kita akan menerangi kubur kita dan menghilangkan kemungkinan kena azab kubur. Untuk kita yang Lansia ini, dimana mata sudah kurang awas dan tangan sudah berat untuk memegang alqur’an yang besar. Ada baiknya menggunakan teknologi bisa Ipad, yang ringan dan hurufnya bisa dibesar kecilkan. Tinggal kita mendownload program Al-Qur’an yang banyak di internet. Kebetulan saya memakai program al-Qur’an dari Pakistan yang berjudul “Quran Majeed”. Di qur’an ini ada pencatatan kapan pertama kali kita membaca Alqur’an tsb dan setiap kali kita baca Al-Qur’an akan tercatat berapa lama waktunya dan kita dapat memberi tanda ketika kita mau istirahat dulu, nanti ketika mau membaca lagi tinggal melihat kita tadi sudah di surat apa , juz berapa dan ayat keberapa. Program ini juga ada artinya tinggal pilih Bahasanya, ada banyak qori’ah yang membaca Al-Qur’an 30 juz tinggal kita dngarin bila ingin hanya mendengar bacaan Al-Qur’an yang juga dapat pahala. Mungkin untuk program ini minta bantu dengan anak dan cucung kite yang biasa dengan gadget. 


IV. SADAQOH; tidak ada Batasan minimal dan maksimal, bisa dilakukan kapan saja…. Bias saja sediakan tempat (kaleng, kardus atau amplop). Setiap tergerak mau sadaqoh masukkan di kotak sadaqoh rumah kita tsb, memberikannya bisa pada waktu tertentu kepada orang atau lembag yang kita beri sadaqoh itu. 


V.  MENDENGAR DAN MENONTON TAUSIAH -TAUSIAH; Begitu banyak program tausiah di dunia maya, baik yang langsung ataupun yang sudah direkam dalam program seperti youtube, Tinggal pilih. Pilihlah tausiah yang menyejukkan hati dan mendorong kita untuk beribadah dan beramal secara lebih mantap lagi.

 

270821 HR

No comments: